Rabu, 24 Februari 2016

Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PEMBELAJARAN

A.    Pengertian
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai dan dilatihkan bagi calon guru agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif, efisien dan menarik. Keterampilan membuka pelajaran merupakan upaya guru dalam memberikan pengantar/pengarahan mengenai materi yang akan dipelajari siswa sehingga siswa siap mental dan tertarik mengikutinya. Sedangkan keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan  membantu siswa dalam menemukan konsep, prinsip, dalil, hukum atau prosedur dari inti pokok bahasan yang telah dipelajari.
Pada dasarnya keterampilan membuka dan menutup pelajaran adalah keterampilan yang berkaitan dengan kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh seorang guru dalam memulai dan mengakhiri suatu pelajaran. Soli, Ambimanyu (2008) secara singkat mengemukakan bahwa membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran.


B.     Membuka Pelajaran
Yang dimaksud dengan keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan guru pada awal pelajaran untuk menciptakan suasana ‘siap mental’ dan menimbulkan perhatian siswa agar terarah pada hal-hal yang akan dipelajari. Beberapa cara yang dapat diusahakan guru dalam membuka pelajaran adalah dengan :
(1) menarik perhatian siswa,
(2) memotivasi siswa,
(3) memberi acuan/struktur pelajaran dengan menujukkan tujuan atau kompetensi dasar dan indikator hasil belajar, serta pokok persoalan yang akan dibahas, rencana kerja, dan pembagian waktu,
(4) mengaitkan antara topik yang sudah dikuasai dengan topik baru, atau
(5) menanggapi situasi kelas.

Dalam usaha menarik perhatian dan memotivasi siswa, guru dapat menggunakan alat bantu seperti alat peraga/surat kabar/gambar-gambar,dan kemudian guru dapat menceritakan kejadian aktual, atau guru dapat memberi contoh atau perbandingan yang menarik. Tetapi, hendaknya diperhatikan semua cara itu harus relevan dengan isi dan indikator kompetensi hasil belajar yang akan dipelajari siswa.
Dalam usaha mengaitkan antara pelajaran baru dengan materi yang sudah dikuasai siswa, guru hendaknya mengadakan apersepsi. Apersepsi merupakan mata rantai penghubung antara pengetahuan siap siswa yang telah dimiliki oleh siswa untuk digunakan sebagai batu loncatan atau titik pangkal menjelaskan hal-hal baru atau materi baru yang akan dipelajari siswa.
Komponen pertama dalam mengajar adalah keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Dalam keterampilan membuka pelajaran harus memberikan pengantar atau pengarahan terhadap materi yang akan diajarkan pada peserta didik agar siap mental dan tertarik untuk mengikutinya.
Keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mempersiapkan mental dan menimbulkan perhatian siswa. Hal ini dimaksudkan agar siswa terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. Kegiatan membuka pelajaran semacam itu tidak saja harus dilakukan guru pada awal jam pelajaran tetapi juga pada awal setiap penggal kegiatan dari inti pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran itu. Untuk menyiapkan mental siswa terhadap hal-hal yang akan dipelajari, guru dapat melakukan usaha-usaha dengan memberi acuan dan membuat kaitan antara materi pelajaran yang telah dikuasai siswa dengan bahan baru yang akan dipelajari. Siswa yang mentalnya siap untuk belajar adalah mereka yang telah mengetahui tujuan pelajaran, mengetahui masalah-masalah pokok yang harus diperhatikan, mengetahui langkah-langkah kegiatan belajar yang akan dilakukan, dan mengetahui batas-batas tugas yang harus dikerjakan untuk menguasai pelajaran tersebut.
Inti dari kegiatan keterampilan membuka pelajaran terkait dengan usaha guru dalam menarik perhatian siswa memotivasi memberi acuan tentang tujuan, pokok persoalan yang akan dibahas, rencana kerja serta pembagian waktu, mengaitkan pelajaran yang telah dipelajari dengan topik baru, menganggapi situasi baru. Wardani (1984) mengemukakan bahwa inti keterampilan membuka adalah menyiapkan mental murid agar mereka siap memasuki persoalan yang akan dibicarakan, dan membangkitkan minat dan perhatian siswa apa yang akan dibicarakan, dan membangkitkan minat dan perhatian siswa apa yang akan dibicarakan dalam kegiatan belajar mengajar.
Tujuan umum membuka pelajaran adalah agar proses dan hasil belajar dapat tercapai secara efektif dan efisien. Efektivitas proses dapat dikenali dari ketepatan langkah-langkah belajar siswa,sehingga didapatkan efisiensi belajar yang maksimal.

Sementara tujuan khusus membuka pelajaran dapat diperinci sebagai berikut :
a.  Timbulnya perhatian dan motivasi siswa untuk menghadapi tugas-tugas pembelajaran yang akan dikerjakan
b.   Peserta didik mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan
c.   Peserta didik mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan-pendekatan yang                              mungkin diambil dalam mempelajari bagian-bagian dari mata pelajaran
d.  Peserta didik mengetahui hubungan antara pengalaman yang telah dikuasai dengan hal-hal baru yang akan dipelajari atau yang belum dikenalnya
e.   Peserta didik dapat menghubungkan fakta-fakta, keterampilan-keterampilan atau    konsep-konsep yang trcantum dalam suatu peristiwa
f.   Peserta didik dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari pelajaran itu, sedangkan guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan dalam mengajar (Hasibuan, dkk., 1991: 120)

C.     Menutup Pelajaran

Kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Usaha menutup pelajaran tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. Usaha-usaha yang dapat dilakukan guru antara lain adalah merangkum kembali atau menyuruh siswa membuat ringkasan dan mengadakan evaluasi tentang materi pelajaran yang baru diberikan. Seperti halnya kegiatan membuka pelajaran, kegiatan menutup pelajaran ini harus dilakukan guru tidak saja pada akhir jam pelajaran tetapi juga pada akhir setiap penggal kegiatan dari inti pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran itu.
Namun demikian, dalam pembelajaran guru sering tidak melakukan usaha membuka dan menutup pelajaran tersebut. Setelah melakukan tugas rutin seperti menenangkan kelas, mengisi daftar hadir, menyuruh siswa menyiapkan alat-alat pelajaran guru langsung saja masuk pada kegiatan inti pelajaran. Misalnya guru berkata: “Anak-anak hari ini bu guru akan mengenalkan tentang bentuk PUISI, PANTUN,dan DRAMA adalah ...” Setelah pelajaran usai guru tidak melakukan usaha menutup pelajaran. Ia langsung berkata: “Anak-anak waktunya sudah habis, pelajaran ini kita lanjutkan besok. Selamat siang anak-anak”. Selain itu, dalam inti pelajaran yang bermaksud mengajarkan macam-macam bangun ruang dengan sifat-sifatnya, guru menerangkan terus sampai selesai tanpa ada usaha merangkum ciri-ciri bangun ruang.

D.    Prinsip-Prinsip Membuka Pelajaran
1.      Prinsip Bermakna
Penerapan prinsip bermakna adalah mempunyai nilai tercapainya tujuan penggunaan keterampilan membuka pelajaran .artinya, cara guru dalam memilih dan menerapkan komponen keterampilan membuka pelajaran mempunyainilai yang sangat tepat bagi siswa dalam mengondisikankesiapan dan ketertarikan siswa untuk mengikuti pelajaran. Oleh karena itu, dalam memilih jenis kegiatan untuk membuka pelajaran,perlu mempertimbangkan relevansinya dengan tujuan membuka pelajaran tersebut.
2.      Kontinu (Berkesinambungan)
Penggunaan keterampilan membuka pelajaran bersifat kontinu                                         (berkesinambungan). Artinya, antara gagasan pembukaan dengan pokok bahasan tidak terjadi garis pemisah. Oleh karena itu, gagasan pembukaan dengan pokok bahasan dari segimateri harus harus ada relevansinya. Disarankan bahwa gagasan pembuka harus memiliki tingkat inklusivitas yang lebih tinggi/umum dibandingkan pokok bahasan itu sendiri. Terutama sekali gagasan pembuka yang berbentuk bahan pengait.
3.   Fleksibel (Penggunaan secara Luas)
Fleksibel dalam kaitan ini berarti penggunaan yang tidak kaku, dalam arti tidak terputus-putus atau lancer. Kelancaran dalam susunan gagasan, ide, atau cerita dapat memudahkan peserta didik dalam mengonsepsi keutuhan konsep pembuka dan dapat pula dengan mudah mengantisipasi pokok bahasan yang akan dipelajari.
Faktor penting yang dapat menjamin kelancaran dalam mengungkapkan gagasan pembuka adalah penguasaan dalam pembuka. Karena itu pengetahuan yang luas yang dimiliki oleh guru dapat membantu penguasaan penggunaan keterampilan pembuka pelajaran. Dalam konteks fleksibilitas membuka pelajaran ini, membuka pelajaran tidak selalu harus dengan mengungkapkan gagasan, namun bisa dengan bertanya, membawa benda model, menunjuk siswa untuk menjadi model, memberikan teka-teki, dan sejenisnya yang relefan dengan pokok bahasan.
4.   Antusiasme dan Kehangatan dalam Mengomunikasikan Gagasan
Antusiasme menandai kadar motivasiyang tinggi dari guru danhasil ini akan berpengaruh pada motivasi yang tinggi pula pada peserta didik. Antusiasme dan kehangatan dapat ditunjukkan misalnya bertanya kabar peserta didik, menanyakan mengapa teman mereka tidak bisa masuk, atau bercerita sedikit yang dapat menyentuh perasaan, atau kegiatan lain yang menujukkan rasa simpati dan empati dalam rangka menciptakan antusiasme dan kehangatan.


5.   Prinsip-Prinsip Teknis dalam Penggunaan Keterampilan Membuka Pelajaran
Prinsip-prinsip teknis dalam membuka pelajaran dapat diuraikan sebagai berikut :
a.      Singkat, padat dan jelas
b.      Keterampilan tidak diulang-ulang atau berbelit-belit
c.      Menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak
d.     Disertai contoh atau ilustrasi seperlunya
e.      Mengikat perhatian anak

E.     Pelaksanaan Membuka dan Menutup Pelajaran

Kegiatan membuka dan menutup pelajaran dilaksanakan pada setiap awal dan akhir pelajaran. Artinya sebelum guru menjelaskan sebuah materi terlebih dahulu guru harus dapat mengkondisikan mental dan menarik perhatian siswa pada materi yang akan dipelajari. Contohnya dengan menimbulkan motivasi dan memberi acuan  atau struktur pelajaran dengan menunjukkan tujuan atau kopetensi dasarsecara indikator hasil belajar, pokok persoalan yang akan dibahas, rencana kerja, dan pembagian waktu belajar kepada siswa. Demikian pula sebelum mengakhiri pelajaran, terlebih dahulu guru harus menutup pelajaran, misalnya dengan memberikan rangkuman atau mengadakan evalusi.
Pelaksanaan membuka dan menutup pelajaran dilaksanakan juga pada setiap awal dan akhir penggal kegiatan inti pelajaran. Artinya, seorang  guru dalam mengwali dan mengakhiri satu penggal inti pokok-pokok materi pelajaran juga harus melakukan kegiatan membuka dan menutup pelajaran. Contohnya, membuka pelajaran dengan mengaitkan antara inti pokok materi yang sudah dikuasai siswa misalnya materi definisi dan kegunaan transformasi dalam kehidupan sehari-hari  dengan inti pokok materi  yaitu pemecahan masalah dalam bentuk soal.dan setiap inti pokok materi yang sudah dipelajari siswa juga harus dituup dengan sebuah pemantapan atau evaluasi materi dengan cara mengajukkan sebuah pertanyaan dan memberikan kesimpulan materi tersebut.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar