KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PEMBELAJARAN
A.
Pengertian
Keterampilan membuka dan menutup
pelajaran merupakan keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai dan
dilatihkan bagi calon guru agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara
efektif, efisien dan menarik. Keterampilan membuka pelajaran merupakan upaya
guru dalam memberikan pengantar/pengarahan mengenai materi yang akan dipelajari
siswa sehingga siswa siap mental dan tertarik mengikutinya. Sedangkan
keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan membantu siswa
dalam menemukan konsep, prinsip, dalil, hukum atau prosedur dari inti pokok
bahasan yang telah dipelajari.
Pada dasarnya keterampilan
membuka dan menutup pelajaran adalah
keterampilan yang berkaitan dengan kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh
seorang guru dalam memulai dan mengakhiri suatu pelajaran. Soli, Ambimanyu
(2008) secara singkat mengemukakan bahwa membuka pelajaran adalah kegiatan yang
dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan
perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. Menutup
pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan
inti pelajaran.
B.
Membuka Pelajaran
Yang dimaksud dengan keterampilan
membuka pelajaran adalah kegiatan guru pada awal pelajaran untuk menciptakan
suasana ‘siap mental’ dan menimbulkan perhatian siswa agar terarah pada hal-hal
yang akan dipelajari. Beberapa cara yang dapat diusahakan guru dalam membuka
pelajaran adalah dengan :
(1) menarik perhatian siswa,
(2) memotivasi siswa,
(3) memberi acuan/struktur pelajaran dengan
menujukkan tujuan atau kompetensi dasar dan indikator hasil belajar, serta
pokok persoalan yang akan dibahas, rencana kerja, dan pembagian waktu,
(4) mengaitkan antara topik yang sudah dikuasai dengan topik baru, atau
(5) menanggapi situasi kelas.
Dalam usaha menarik perhatian dan
memotivasi siswa, guru dapat menggunakan alat bantu seperti alat peraga/surat
kabar/gambar-gambar,dan kemudian guru dapat menceritakan kejadian aktual, atau
guru dapat memberi contoh atau perbandingan yang menarik. Tetapi, hendaknya
diperhatikan semua cara itu harus relevan dengan isi dan indikator kompetensi
hasil belajar yang akan dipelajari siswa.
Dalam usaha mengaitkan antara
pelajaran baru dengan materi yang sudah dikuasai siswa, guru hendaknya
mengadakan apersepsi. Apersepsi merupakan mata rantai
penghubung antara pengetahuan siap siswa yang telah dimiliki oleh siswa untuk
digunakan sebagai batu loncatan atau titik pangkal menjelaskan hal-hal baru
atau materi baru yang akan dipelajari siswa.
Komponen pertama dalam mengajar adalah keterampilan membuka dan menutup
pelajaran. Dalam keterampilan membuka pelajaran harus memberikan pengantar atau
pengarahan terhadap materi yang akan diajarkan pada peserta didik agar siap
mental dan tertarik untuk mengikutinya.
Keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang
dilakukan oleh guru untuk mempersiapkan mental dan menimbulkan perhatian siswa.
Hal ini dimaksudkan agar siswa terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari.
Kegiatan membuka pelajaran semacam itu tidak saja harus dilakukan guru pada
awal jam pelajaran tetapi juga pada awal setiap penggal kegiatan dari inti
pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran itu. Untuk menyiapkan mental
siswa terhadap hal-hal yang akan dipelajari, guru dapat melakukan usaha-usaha
dengan memberi acuan dan membuat kaitan antara materi pelajaran yang telah
dikuasai siswa dengan bahan baru yang akan dipelajari. Siswa yang mentalnya
siap untuk belajar adalah mereka yang telah mengetahui tujuan pelajaran,
mengetahui masalah-masalah pokok yang harus diperhatikan, mengetahui
langkah-langkah kegiatan belajar yang akan dilakukan, dan mengetahui
batas-batas tugas yang harus dikerjakan untuk menguasai pelajaran tersebut.
Inti dari kegiatan keterampilan membuka pelajaran
terkait dengan usaha guru dalam menarik perhatian siswa memotivasi memberi
acuan tentang tujuan, pokok persoalan yang akan dibahas, rencana kerja serta
pembagian waktu, mengaitkan pelajaran yang telah dipelajari dengan topik baru,
menganggapi situasi baru. Wardani (1984) mengemukakan bahwa inti keterampilan
membuka adalah menyiapkan mental murid agar mereka siap memasuki persoalan yang
akan dibicarakan, dan membangkitkan minat dan perhatian siswa apa yang akan
dibicarakan, dan membangkitkan minat dan perhatian siswa apa yang akan
dibicarakan dalam kegiatan belajar mengajar.
Tujuan umum membuka pelajaran adalah
agar proses dan hasil belajar dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Efektivitas proses dapat dikenali dari ketepatan langkah-langkah belajar
siswa,sehingga didapatkan efisiensi belajar yang maksimal.
Sementara tujuan khusus membuka pelajaran
dapat diperinci sebagai berikut :
a. Timbulnya perhatian
dan motivasi siswa untuk menghadapi tugas-tugas pembelajaran yang akan
dikerjakan
b. Peserta didik
mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan
c. Peserta didik
mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan-pendekatan yang mungkin diambil
dalam mempelajari bagian-bagian dari mata pelajaran
d. Peserta didik
mengetahui hubungan antara pengalaman yang telah dikuasai dengan hal-hal baru
yang akan dipelajari atau yang belum dikenalnya
e. Peserta didik
dapat menghubungkan fakta-fakta, keterampilan-keterampilan atau konsep-konsep yang trcantum dalam suatu
peristiwa
f. Peserta didik
dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari pelajaran itu,
sedangkan guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan dalam mengajar (Hasibuan,
dkk., 1991: 120)
C. Menutup
Pelajaran
Kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan yang
dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Usaha menutup
pelajaran tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa
yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat
keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. Usaha-usaha yang dapat
dilakukan guru antara lain adalah merangkum kembali atau menyuruh siswa membuat
ringkasan dan mengadakan evaluasi tentang materi pelajaran yang baru diberikan.
Seperti halnya kegiatan membuka pelajaran, kegiatan menutup pelajaran ini harus
dilakukan guru tidak saja pada akhir jam pelajaran tetapi juga pada akhir
setiap penggal kegiatan dari inti pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran
itu.
Namun demikian, dalam pembelajaran guru sering tidak
melakukan usaha membuka dan menutup pelajaran tersebut. Setelah melakukan tugas
rutin seperti menenangkan kelas, mengisi daftar hadir, menyuruh siswa
menyiapkan alat-alat pelajaran guru langsung saja masuk pada kegiatan inti
pelajaran. Misalnya guru berkata: “Anak-anak hari ini bu guru akan mengenalkan
tentang bentuk PUISI, PANTUN,dan DRAMA adalah ...” Setelah pelajaran usai guru
tidak melakukan usaha menutup pelajaran. Ia langsung berkata: “Anak-anak
waktunya sudah habis, pelajaran ini kita lanjutkan besok. Selamat siang
anak-anak”. Selain itu, dalam inti pelajaran yang bermaksud mengajarkan
macam-macam bangun ruang dengan sifat-sifatnya, guru menerangkan terus sampai
selesai tanpa ada usaha merangkum ciri-ciri bangun ruang.
D.
Prinsip-Prinsip Membuka Pelajaran
1. Prinsip Bermakna
Penerapan prinsip bermakna adalah
mempunyai nilai tercapainya tujuan penggunaan keterampilan membuka pelajaran
.artinya, cara guru dalam memilih dan menerapkan komponen keterampilan membuka
pelajaran mempunyainilai yang sangat tepat bagi siswa dalam
mengondisikankesiapan dan ketertarikan siswa untuk mengikuti pelajaran. Oleh
karena itu, dalam memilih jenis kegiatan untuk membuka pelajaran,perlu
mempertimbangkan relevansinya dengan tujuan membuka pelajaran tersebut.
2. Kontinu
(Berkesinambungan)
Penggunaan keterampilan membuka
pelajaran bersifat kontinu (berkesinambungan). Artinya,
antara gagasan pembukaan dengan pokok bahasan tidak terjadi garis pemisah. Oleh
karena itu, gagasan pembukaan dengan pokok bahasan dari segimateri harus harus
ada relevansinya. Disarankan bahwa gagasan pembuka harus memiliki tingkat
inklusivitas yang lebih tinggi/umum dibandingkan pokok bahasan itu sendiri.
Terutama sekali gagasan pembuka yang berbentuk bahan pengait.
3. Fleksibel (Penggunaan secara Luas)
Fleksibel dalam kaitan ini berarti
penggunaan yang tidak kaku, dalam arti tidak terputus-putus atau lancer.
Kelancaran dalam susunan gagasan, ide, atau cerita dapat memudahkan peserta
didik dalam mengonsepsi keutuhan konsep pembuka dan dapat pula dengan mudah
mengantisipasi pokok bahasan yang akan dipelajari.
Faktor penting yang dapat menjamin
kelancaran dalam mengungkapkan gagasan pembuka adalah penguasaan dalam pembuka.
Karena itu pengetahuan yang luas yang dimiliki oleh guru dapat membantu
penguasaan penggunaan keterampilan pembuka pelajaran. Dalam konteks fleksibilitas
membuka pelajaran ini, membuka pelajaran tidak selalu harus dengan
mengungkapkan gagasan, namun bisa dengan bertanya, membawa benda model,
menunjuk siswa untuk menjadi model, memberikan teka-teki, dan sejenisnya yang
relefan dengan pokok bahasan.
4. Antusiasme dan Kehangatan dalam
Mengomunikasikan Gagasan
Antusiasme menandai kadar
motivasiyang tinggi dari guru danhasil ini akan berpengaruh pada motivasi yang
tinggi pula pada peserta didik. Antusiasme dan kehangatan dapat ditunjukkan
misalnya bertanya kabar peserta didik, menanyakan mengapa teman mereka tidak
bisa masuk, atau bercerita sedikit yang dapat menyentuh perasaan, atau kegiatan
lain yang menujukkan rasa simpati dan empati dalam rangka menciptakan
antusiasme dan kehangatan.
5. Prinsip-Prinsip Teknis dalam Penggunaan Keterampilan
Membuka Pelajaran
Prinsip-prinsip teknis dalam membuka pelajaran dapat diuraikan sebagai
berikut :
a. Singkat, padat
dan jelas
b. Keterampilan
tidak diulang-ulang atau berbelit-belit
c. Menggunakan
bahasa yang mudah dipahami anak
d. Disertai contoh atau
ilustrasi seperlunya
e. Mengikat
perhatian anak
E.
Pelaksanaan Membuka dan Menutup
Pelajaran
Kegiatan membuka dan menutup
pelajaran dilaksanakan pada setiap awal dan akhir pelajaran. Artinya sebelum
guru menjelaskan sebuah materi terlebih dahulu guru harus dapat mengkondisikan
mental dan menarik perhatian siswa pada materi yang akan dipelajari. Contohnya
dengan menimbulkan motivasi dan memberi acuan atau struktur
pelajaran dengan menunjukkan tujuan atau kopetensi dasarsecara indikator hasil
belajar, pokok persoalan yang akan dibahas, rencana kerja, dan pembagian waktu
belajar kepada siswa. Demikian pula sebelum mengakhiri pelajaran, terlebih
dahulu guru harus menutup pelajaran, misalnya dengan memberikan rangkuman atau
mengadakan evalusi.
Pelaksanaan membuka dan menutup
pelajaran dilaksanakan juga pada setiap awal dan akhir penggal kegiatan inti
pelajaran. Artinya, seorang guru dalam mengwali dan mengakhiri satu
penggal inti pokok-pokok materi pelajaran juga harus melakukan kegiatan
membuka dan menutup pelajaran. Contohnya, membuka pelajaran dengan mengaitkan
antara inti pokok materi yang sudah dikuasai siswa misalnya materi definisi dan
kegunaan transformasi dalam kehidupan sehari-hari dengan inti pokok
materi yaitu pemecahan masalah dalam bentuk soal.dan setiap inti
pokok materi yang sudah dipelajari siswa juga harus dituup dengan sebuah
pemantapan atau evaluasi materi dengan cara mengajukkan sebuah pertanyaan dan
memberikan kesimpulan materi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar